Sunat anak tentunya menjadi hal yang mendebarkan bagi setiap orangtua dan bagi anak yang akan menjalaninya. Ini terutama sunat pada anak laki-laki yang disebut-sebut sangat menyakitkan. Sebelum anak disunat, ada baiknya Anda mencari tahu lebih dahulu tentang persiapan, prosedur, dan perawatannya. Yuk, simak penjelasannya di artikel berikut!
Apa itu sunat?

Sunat atau yang dikenal juga dengan nama khitan adalah operasi pelepasan kulup yaitu kulit yang menutupi ujung penis. Dalam dunia medis, tindakan ini disebut juga dengan sirkumsisi.
Pada umumnya, alasan orangtua memutuskan anak laki-lakinya disunat antara lain:
- untuk mengikuti ajaran agama dan kepercayaan,
- untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit kelamin, serta
- untuk mengikuti budaya dan tradisi dalam keluarga atau masyarakat.
Mengutip dari Boston Children’s Hospital, khitan atau sunat pada anak memang memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan yaitu sebagai berikut.
- Penis menjadi lebih mudah dibersihkan sehingga membantu mengurangi risiko infeksi dari bakteri.
- Menghilangkan risiko kanker penis hingga seumur hidup.
- Mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) selama masa bayi.
- Mengurangi risiko balanitis yaitu infeksi kelenjar atau kepala penis dan posthitis yaitu infeksi kulit khatan (kulit yang menutupi kepala penis).
- Menghilangkan risiko fimosis yaitu ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang sudah disunat lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan HIV dan beberapa penyakit menular seksual lainnya.
Jika anak Anda tidak disunat, ajarkan ia cara menjaga kebersihan penisnya dengan baik, yaitu dengan menarik kulup sepenuhnya pada saat toilet training lalu membersihkannya dengan sabun dan air setiap hari.
Di usia berapa anak sebaiknya disunat?
Di Indonesia, pada umumnya anak laki-laki disunat saat mereka duduk di bangku sekolah dasar, yaitu antara umur 6 hingga 12 tahun.
Namun sebenarnya, umur berapa sih yang paling dianjurkan? Mengutip My Cleveland Clinic, khitan bisa dilakukan pada usia berapa pun.
Akan tetapi, semakin muda usia anak disunat bisa semakin baik. Ini karena risiko infeksi semakin kecil dan anak bisa lebih cepat pulih.
Selain itu, sunat di usia bayi atau balita dapat meminimalkan efek traumatis dan ketakutan. Pasalnya, di usia tersebut ia belum cukup paham dan ingatannya belum sempurna.
Sejumlah orangtua di Amerika telah melakukan sunat pada bayi laki-lakinya yang baru lahir. Hal ini juga diterapkan pada orang-orang yang beragama Yahudi.
Meski begitu, pada beberapa kebudayaan dan kepercayaan, mengkhitan anak dilakukan pada usia yang lebih tua, misalnya 6 tahun ke atas.
Persiapan apa yang dilakukan sebelum anak disunat?

Sebelum disunat, dokter akan menjelaskan risiko dan manfaat dari tindakan ini. Jika Anda menyetujui sunat untuk anak, berikan tanda tangan pada lembar persetujuan sebagai orangtua.
Anda juga harus menyampaikan kepada dokter tentang obat yang sedang anak konsumsi, alergi, atau kondisi kesehatan apapun yang ia alami.
Khitan merupakan prosedur bedah minor (operasi kecil), sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan obat bius.
Sebelum operasi, Anda akan bertemu dokter anestesi dan merencanakan jenis obat bius yang akan digunakan untuk anak.
Tanyakan pada dokter apakah anak perlu puasa atau tidak dan apakah ada makanan tertentu yang dilarang dikonsumsi sebelum menjalani sunat.
Bagaimana prosedur sunat pada anak?
Proses sirkumsisi biasanya dilakukan dalam satu hari saja. Anak tidak perlu menginap di rumah sakit atau klinik tempat dilakukannya prosedur ini.
Untuk menghilangkan rasa sakit selama proses khitan, dokter akan memberikan anastesi yang sesuai dengan kondisi anak.
Bagi bayi dan anak-anak, biasanya diberikan anastesi lokal untuk membuat bagian penis dan sekitarnya mati rasa.
Namun, anak bisa pula diberikan bius total, terutama bila usia anak sudah cukup tua dan proses operasinya lebih rumit.
Pada umumnya, sunat adalah prosedur yang relatif sederhana. Berikut langkah-langkahnya.
- Setelah bius bekerja, dokter akan memotong kulit khatan (kulup) hingga tepat di belakang kepala penis.
- Proses pemotongan bisa menggunakan pisau atau gunting bedah.
- Setelah seluruh bagian kulup dihilangkan, tepi kulit yang tersisa dijahit menggunakan jahitan yang dapat diserap oleh tubuh.
- Selanjutnya, penis dibalut menggunakan perban untuk melindungi luka.
- Perban ini biasanya sudah bisa dilepas sebelum anak pulang, atau dibiarkan sampai jatuh dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.
Selain cara konvensional yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa metode lainnya yang bisa dilakukan untuk memotong kulup pada penis, antara lain.
- Metode sunat smart klamp, yaitu menggunakan tabung khusus yang sesuai dengan ukuran penis.
- Metode sunat dengan elektrokauter, yaitu menggunakan semacam kawat khusus yang dipanaskan oleh aliran listrik.
- Metode sunat laser, yaitu menggunakan alat canggih berupa laser CO2.
Setelah proses sunat anak selesai, dokter akan memberikan obat-obatan untuk dikonsumsi di rumah.
- Salep atau petroleum jelly untuk dioleskan pada luka.
- Paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meredakan rasa nyeri.
- Obat antibiotik seperti amoxicillin untuk mencegah infeksi.
Bagaimana proses perawatan setelah anak disunat?

Agar anak bisa segera pulih, Anda perlu melakukan perawatan pasca sunat dengan telaten. Mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu hingga anak benar-benar sembuh.
Penis si kecil akan sakit dan meradang selama beberapa hari setelah operasi. Salep dapat digunakan selama beberapa hari untuk membantu menyembuhkan daerah tersebut.
Berikan obat anti nyeri secara rutin selama 3 hari sesuai resep dari dokter dan obat antibiotik yang perlu diminum sampai habis.
Apapun metode sunat yang diterapkan pada anak, biasanya akan tetap ada sedikit perdarahan.
Tak perlu khawatir bila Anda menemukan sedikit darah mengalir dari tepi sayatan atau terdapat bercak darah pada pakaian dalam anak. Hal ini wajar dan biasanya akan berhenti dengan sendirinya.
Penis anak mungkin akan terasa sakit selama beberapa hari, jadi berhati-hatilah saat memandikannya. Jangan menggunakan zat dan produk mandi berbahan kimia khusus.
Bersihkan area penis dengan air hangat. Jika ada kotoran yang masuk ke penis, seka dengan lembut menggunakan air sabun lalu bilas sampai bersih.
Rawatlah luka anak dengan baik. Bila ada bagian perban yang menempel pada luka, basuh dengan air hangat atau oleskan gel petroleum jelly untuk membantu melepaskannya.
Anda juga bisa menggunakan gel ini setiap mengganti celana atau popok anak untuk menghindari gesekan dan mencegah pakaian menempel pada lukanya.
Apakah ada risiko komplikasi sunat pada anak?

Mengutip situs Boston Children’s Hospital, tingkat komplikasi saat anak disunat cukup rendah, hanya sekitar 2 – 3 persen saja. Itupun hanya berupa perdarahan ringan pasca operasi yang mudah diatasi.
Masalah paling umum yang mungkin Anda hadapi yaitu kulit khatan pada penis anak tidak dipotong semua sehingga masih tersisa sebagian. Akibatnya, ia perlu dikhitan lagi untuk merapikannya.
Adapun masalah serius atau mengancam jiwa seperti kerusakan pada penis atau pendarahan hebat sangat jarang terjadi.
Meskipun prosedur sunat terbilang sederhana, tindakan ini mungkin tidak aman dan harus ditunda bila anak memiliki masalah berikut ini.
- Mengalami gangguan serius pada fungsi jantung atau paru-paru.
- Mengidap gangguan pendarahan atau kelainan pembekuan darah.
- Memiliki kelainan pada penis seperti lubang yang tidak berada di ujung penis, penis sangat melengkung, atau ukurannya sangat kecil.
Bila mengalami salah satu dari kondisi di atas, pastikan berkonsultasi dengan dokter anak lebih dulu. Hal ini bertujuan untuk menimbang perlu tidaknya sunat dilakukan pada anak Anda.
Sumber: https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/sunat-untuk-anak-anak/
Dipublish ulang oleh www.mastersunat.com
Sumber https://mastersunat.com/sunat-pada-anak-laki-laki-manfaat-prosedur-dan-perawatannya/